Pembelajaran pada masa pandemi menuntut kreativitas guru untuk menyajikan soal atau latihan yang menarik, mudah dinilai, dan mudah dalam pemberian feedback sehingga siswa dapat tergali pengetahuan dan keterampilannya sesuai materi yang telah disampaikan. Banyak aplikasi atau platform yang dapat digunakan oleh guru untuk membuat asesmen pembelajaran daring, tentu saja dengan memperhatikan prosedur dan persyaratan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah pelatihan yang bisa memberikan pengetahuan sekaligus pengalaman bagi guru-guru dalam menyiapkan instrumen penilaian/asesmen yang baik.

Sehubungan dengan hal tersebut, sejakĀ  6 mei 2021 selama 6 kali berturut-turut setiap bulan, sampai dengan tanggal 16 oktober 2021, telah dilaksanakan pelatihan penyusunan asesmen untuk pembelajaran daring atas kerjasama Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang dengan Ikatan Guru Bahasa Jerman-Indonesia IGBJI) cabang Malang. Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu wujud dari pengabdian kepada masyarakat di bawah payung program pelatihan keprofesian berkelanjutan (PPKB) yang dicanangkan oleh Universitas Negeri Malang. Dalam kegiatan yang diketuai oleh Dr. Primardiana H. Wijayati, M.Pd. ini hadir 35 orang guru bahasa Jerman dari seluruh Malang Raya mencakup wilayah kota Malang, kabupaten Malang, dan Kota Batu. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman kepada guru bahasa Jerman dalam menyusun instrumen pembelajaran daring yang menarik dengan menggunakan platform Proprofs, Wordwall, Exammi.

Pada kesempatan tersebut, guru-guru telah dilatih oleh tim pelaksana untuk membuat soal dengan menggunakan aplikasi Proprofs untuk 3 jenis soal yaitu pilihan ganda, benar-salah, esai, hotspot, permainan Hangman, dan pentusunan rubrik penilaian keterampilan menulis dan berbicara. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pelatihan asesmen daring dapat menambah referensi guru dalam memilih platform penyusunan instrumen. Beberapa kelebihan dari Proprofs seperti adanya fasilitas sertifikat, skor kunci jawaban, informasi jawaban salah, dan rekapitulasi jawaban siswa dirasa memudahkan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran terutama di masa pandemi ini. Di samping itu, guru memiliki keterampilan menyusun rubrik penilaian keterampilan menulis dan berbicara.